J.CO dimiliki oleh Johnny Andrean, seorang pemilik
jaringan BreadTalk di Indonesia. J.CO diilhami dari donat USA. Johnny yang
sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati
berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, ia
ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi ia
mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada
bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk
mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari
USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna
sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada
mutu bahan baku dan proses produksi.
Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik saat
mencampurkan bahan-bahan, memasak dan membuat topping donat. Satu-satunya
tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat. Yang juga
menggunakan alat bantu cetakan.
Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari
USA. Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar
negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru.
Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula. Sebagian kopi
bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO
diposisikan sebagai produk bermutu premium di pasaran donat Indonesia.
Sekembali ke Indonesia, ia kemudian
mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip
dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu
pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia
memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga
dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai
atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi
donat siap dijual
kurang lebih sekitar 3 tahun
sebelum gerai pertamanya dibuka. Dalam kurun waktu 3 tahun tersebut, Johnny
berusaha melakukan riset, survey pasar dan sampling mengenai produk donat
seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. J.Co Donut & Coffee
juga menggunakan logo berbentuk burung merak dengan warna coklat dan orange
yang dominan sebagai simbol dari keindahan, kelembutan, keabadian dan segala
maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan bisnis yang bisa berkembang di masa
depan.
Kala mengumpulkan riset mengenai
gerai donat modern, Johnny juga menemukan fakta bahwa belum ada 1 pun gerai
donat di Indonesia yang memiliki konsep open kitchen. Hal ini membuat Johnny
ingin mengusung konsep open kitchen agar para pelanggan dapat menyaksikan
langsung proses pembuatan donat yang higienis, menggunakan bahan-bahan
berkualitas dan mengagumkan.
0 komentar:
Posting Komentar